Pages

Rabu, 12 Januari 2011

Chloe

TULISAN INI MUNGKIN MENGANDUNG SPOILER!
Oleh: Rio Johan (Rijon)


Sutradara: Atom Egoyan
Pemain: Amanda Seyfried, Liam Neeson, Julianne Moore, Nina Dobrev, Max Thieriot, Meghan Heffern, Laura DeCarteret, Mishu Vellani

Tahun Rilis:
2009

Film ini merupakan remake dari Nathalie... karya Anne Fontaine.

Saya tidak akan muluk-muluk bilang kalau Atom Egoyan termasuk dalam jajaran sutradara terbaik yang dipunyai Bumi ini. Tapi saya berani bilang kalau Atom Egoyan termasuk sutradara yang menarik. Setidaknya bagi saya pribadi. Di satu kesempatan, Atom Egoyan bisa memberikan tontonan yang sangat substil, lalu di kesempatan lainnya sutradara ini tampil sangat mengecewakan. Poin utama yang membuat Atom Egoyan menarik ialah sutradara ini tidak pernah tampil sekedar satu dimensional.

Film paling menarik dari Atom Egoyan bagi saya adalah Adoration, film lainnya yang saya suka antara lain The Sweet Hereafter dan Exotica. Saya rasa Chloe, berhubung saya belum nonton Nathalie..., mempunyai kemiripan dengan Exotica. Keduanya sama-sama bercerita tentang seksualitas, rumitnya persoalan seksualitas, dan betapa mengejutkannya seksualitas itu sendiri. Kedua-keduanya juga kurang lebih berkisah tentang seduksi-seduksi.

Dibuka dengan narasi dari suara sensual Chloe (Amanda Seyfried), seorang gadis panggilan yang bisa menjadi apapun yang kliennya inginkan – putri, selir, atau sekedar gadis dalam mimpi. Tapi yang benar-benar diakui Chloe sebagai bakat emasnya adalah kemampuannya bicaranya yang mampu memikat klien-kliennya. Tak jauh dari area kerja Chloe, Dr. Catherine Stewart (Julianne Moore), seorang ginekolog (pakar penyakit kewanitaan), memperhatikan gerak-gerik Chloe dari atas jendela klinknya. Keduanya baru benar-benar bertemu, tapi tidak benar-benar berupa pertemuan asing ala Exotica, di sebuah toilet restoran mewah. Curiga suaminya (Liam Neeson) telah selingkuh di belakangnya, Catharine menyewa Chloe untuk menguji kesetiaan suaminya.

http://3.bp.blogspot.com/-btYRFD17pAI/TXhl8y7dqzI/AAAAAAAACTI/TSlmwUGdRLQ/s1600/Kinema.jpg

Chloe
juga mengingatkan pada Adoration untuk urusan pencampuran antara yang riil dan tidak riil. Di sini, mulanya, penonton tidak diberikan keakuratan (perihal riil dan tidak riil-nya) cerita yang datang dari mulut Chloe. Apakah Chloe benar-benar sudah menjatuhkan suami Catherine pada pelukannya. Sudah menjamah bagian selangkang si suami di taman konservasi seperti yang diceritakannya? Sayangnya pencampuran yang nyata dan tidak nyata di Chloe tidak secerdas Adaoration. Apalagi tali yang menghubungkan suami fiktif dan dilema seksual Catherine tersebut dibuyarkan dengan cara yang murahan di babak ketiga.

Dari film-film Atom Egoyan sebelumnya, beliau memang pakar dalam mengisolasi para tokoh-tokohnya. Hanya saja, kali ini Atom Egoyan bermasalah dengan menghubungkan mereka. Apa-apa saja yang terjadi pada Catharine merupakan hal yang paling jeblok di film ini. Berbeda dengan karya-karya terbaik Atom Egoyan di mana sebab-sebab apa saja yang tidak dibicarakan secara verbal (dan tetap menjadi kemisteriusan tersendiri) merupakan kekuatan tersendiri, di Chloe hal tersebut malah jadi pisau bermata dua. Ketidaktransparanan Egoyan, bukannya menjadi kekuatan, malah membuat tokoh-tokohnya sulit dimengerti dan akhirnya sulit diterima.

Maaf saja, tapi film yang sepertinya tidak lebih dari daur ulang Fatal Attraction, Single White Female, dan lain-lain ini benar-benar tidak memiliki kekuatan yang biasa dimiliki seorang Atom Egoyan. Oh, ini film pertama yang disutradara Atom Egoyan yang naskahnya tidak dia tulis sendiri.

http://1.bp.blogspot.com/-NueRwvCWyRI/TWuaIz7MSOI/AAAAAAAACL8/0zKrw3WpcFI/s1600/C-.bmp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar