Oleh: Rio Johan (Rijon)
Sutradara: Michael Gottlieb
Pemain: Andrew McCarthy, Kim Cattrall, Estelle Getty, James Spader, G. W. Bailey, Steve Vinovich
Tahun Rilis: 1987
Untuk sebuah romantic comedy, genre yang sudah sangat umum dan cenderung ringan, Mannequin sangat-sangat gagal. Bahkan sekedar gagal total pun masih belum cukup untuk menggambarkan kegagalan Mannequin. Jangankan sekedar menghibur, Mannequin bahkan sudah sangat gagal untuk sekedar membuat filmnya terlihat hidup.
Mannequin menyuguhkan kisah plastik (dan cepat-saji) tentang lika-liku percintaan Jonathan Switcher (Andrew McCarthy) dengan seorang mannequin—boneka plastik seukuran manusia yang biasa dipajang di toko-toko pakaian—yang dinamainya Emmy (Kim Cattrall). Jonathan adalah pemuda yang selalu gonta-ganti pekerjaan tak keruan. Pacar Jonathan, Roxie (Carole Davis), malah sudah hampir muak dengan sikap Jonathan yang tidak pernah serius dengan pekerjaannya. Sementara Emmy sang mannequin ternyata, OMG, adalah jelmaan (atau reinkarnasi) seorang wanita mesir kuno, yang bahkan sepanjang petualangan hidupnya sudah pernah berjumpa dengan Christopher Colombus dan Michelangelo.
Kehidupan Jonathan berubah ketika dia berjumpa dengan Emmy—yang sedang dipajang di toko dan ternyata merupakan mannequin hasil ciptaannya sendiri (dari pekerjaannya sebelumnya). Mujur, Jonathan dipekerjakan oleh pemilik toko, Clair (Estelle Getty), sebagai penjaga toko. Jonathan berteman dengan partner kerjanya yang flamboyan (dan gay), Hollywood Montrose (Meshach Taylor). Oh, konfliknya dimulai ketika Jonathan menyadari bahwa Emmy, sang mannequin, hidup! Pesona dan kecantikan Emmy mendadak menghipnotis Jonathan lahir-batin! Sayangnya, Emmy cuma bisa hidup hanya jika cuma Jonathan yang melihatnya. Dilema! Keadaan makin parah ketika pemilik toko saingan (James Spider) dan satpamnya (G. W. Bailey) mencium aroma-aroma misterius dari Emmy.
Ada banyak film-film jelek yang sudah saya tonton. Tapi jelas, sekalipun jelek, ada juga beberapa film yang setidaknya tidak membuat saya bodoh. Mannequin adalah salah satu dari sekian film yang berhasil membuat saya merasa bodoh ketika menontonnya. Dari premisnya saja sebenarnya sudah bisa ditebak arah tujuan Mannequin.
Sebenarnya saya suka Andrew McCarthy (film dan penampilannya yang paling saya suka adalah Pretty in Pink). Saya juga tidak terlalu bermasalah dengan Kim Cattrall, bintang Sex and the City yang masih 31 tahun ketika Mannequin dirilis. Tapi sayang sekali, saya sama sekali tidak bisa menikmati penampilan keduanya di sini.
Alasan mengapan Mannequin buruk, sangat buruk, sebenarnya simpel saja, karena Mannequin melakukan hampir semua kebodohan-kebodohan yang dillakukan film-film buruk: karakter yang dangkal, cerita yang dangkal, plot yang dangkal, dialog yang dangkal, humor yang dangkal, bahkan susana pun terasa dangkal. Singkat saja, Mannequin film yang buruk—sangat buruk.
Sutradara: Michael Gottlieb
Pemain: Andrew McCarthy, Kim Cattrall, Estelle Getty, James Spader, G. W. Bailey, Steve Vinovich
Tahun Rilis: 1987
Untuk sebuah romantic comedy, genre yang sudah sangat umum dan cenderung ringan, Mannequin sangat-sangat gagal. Bahkan sekedar gagal total pun masih belum cukup untuk menggambarkan kegagalan Mannequin. Jangankan sekedar menghibur, Mannequin bahkan sudah sangat gagal untuk sekedar membuat filmnya terlihat hidup.
Mannequin menyuguhkan kisah plastik (dan cepat-saji) tentang lika-liku percintaan Jonathan Switcher (Andrew McCarthy) dengan seorang mannequin—boneka plastik seukuran manusia yang biasa dipajang di toko-toko pakaian—yang dinamainya Emmy (Kim Cattrall). Jonathan adalah pemuda yang selalu gonta-ganti pekerjaan tak keruan. Pacar Jonathan, Roxie (Carole Davis), malah sudah hampir muak dengan sikap Jonathan yang tidak pernah serius dengan pekerjaannya. Sementara Emmy sang mannequin ternyata, OMG, adalah jelmaan (atau reinkarnasi) seorang wanita mesir kuno, yang bahkan sepanjang petualangan hidupnya sudah pernah berjumpa dengan Christopher Colombus dan Michelangelo.
Kehidupan Jonathan berubah ketika dia berjumpa dengan Emmy—yang sedang dipajang di toko dan ternyata merupakan mannequin hasil ciptaannya sendiri (dari pekerjaannya sebelumnya). Mujur, Jonathan dipekerjakan oleh pemilik toko, Clair (Estelle Getty), sebagai penjaga toko. Jonathan berteman dengan partner kerjanya yang flamboyan (dan gay), Hollywood Montrose (Meshach Taylor). Oh, konfliknya dimulai ketika Jonathan menyadari bahwa Emmy, sang mannequin, hidup! Pesona dan kecantikan Emmy mendadak menghipnotis Jonathan lahir-batin! Sayangnya, Emmy cuma bisa hidup hanya jika cuma Jonathan yang melihatnya. Dilema! Keadaan makin parah ketika pemilik toko saingan (James Spider) dan satpamnya (G. W. Bailey) mencium aroma-aroma misterius dari Emmy.
Ada banyak film-film jelek yang sudah saya tonton. Tapi jelas, sekalipun jelek, ada juga beberapa film yang setidaknya tidak membuat saya bodoh. Mannequin adalah salah satu dari sekian film yang berhasil membuat saya merasa bodoh ketika menontonnya. Dari premisnya saja sebenarnya sudah bisa ditebak arah tujuan Mannequin.
Sebenarnya saya suka Andrew McCarthy (film dan penampilannya yang paling saya suka adalah Pretty in Pink). Saya juga tidak terlalu bermasalah dengan Kim Cattrall, bintang Sex and the City yang masih 31 tahun ketika Mannequin dirilis. Tapi sayang sekali, saya sama sekali tidak bisa menikmati penampilan keduanya di sini.
Alasan mengapan Mannequin buruk, sangat buruk, sebenarnya simpel saja, karena Mannequin melakukan hampir semua kebodohan-kebodohan yang dillakukan film-film buruk: karakter yang dangkal, cerita yang dangkal, plot yang dangkal, dialog yang dangkal, humor yang dangkal, bahkan susana pun terasa dangkal. Singkat saja, Mannequin film yang buruk—sangat buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar