Oleh: Rio Johan (Rijon)Sutradara: Eva Jin
Pemain: Zhang Ziyi, Fan Bingbing, Peter Ho, So Ji-sub, Yao Chen, Ruby Lin
Pemain: Zhang Ziyi, Fan Bingbing, Peter Ho, So Ji-sub, Yao Chen, Ruby Lin
Tahun Rilis: 2009
Judul Internasional: Sophie's Revenge
Zhang Ziyi duduk di bangku produser, sekaligus pemain, untuk pertama kali. Bedanya, film investasi pertama Zhang Ziyi ini bukan epik, melainkan romantic comedy. Yang artinya, penampilan perdana pula bagi Zhang Ziyi untuk tampil di film yang tidak ada pedang atau pistol. Andai kata film ini bukan film Zhang Ziyi, mungkin saya tidak akan tertarik menyentuh kotak VCD-nya, karena pada dasarnya Sophie's Revenge hanya sekedar another rom-com Asia.
Tidak tanggung-tanggung, selain Zhang Ziyi, bintang-bintang Asia lainnya pun digandeng: Fan Bingbing (Lost in Beijing, Bodyguards and Assassins, dan Wheat), Peter Ho (yang demen serial Asia pasti tahu yang satu ini), dan So Ji-sub (saya tidak tahu apakah So Ji-sub terkenal di Korea Selatan, tapi saya pernah nonton film yang dibintanginya, Rough Cut).
Cerita adalah poin terlemah dari Sophie's Revenge. Sophie (Zhang Ziyi), seorang penulis komik yang ceroboh, manja, dan kekanak-kanakan, baru saja diputuskan oleh Jeff (So Ji-sub). Padahal Jeff baru saja melamar Sophie di depan keluarga dan temannya. Alasan Jeff memutuskan Sophie adalah salah satu alasan terklise dalam rom-com: selingkuh. Jeff bertemu dengan Joanna (Fan Bingbing), bintang film terkenal yang lebih cantik dan lebih menggairahkan daripada Sophie. Sophie yang putus asa memutuskan untuk merebut Jeff kembali, dibantu oleh dua sahabatnya Lucy (Ruby Lin) dan Lily (Yao Chen). Sophie juga dibantu oleh fotografer tampan yang mengaku sebagai mantan Joanna, Gordon (Peter Ho)—the other guy. Kalau Anda maniak rom-com atau fanatik dengan serial-serial Asia (which is not me), Anda pasti bakal menebak jalinan cerita film ini. Full of cliché.
Kalau Eva Jin mengira bisa menambal semua kelemahan cerita dengan adegan-adegan avant-garde bergaya komikal yang omg-so-sweet dan pakaian-pakaian glamor ala majalah fashion Korea, maka salah besar. Apakah film ini memang ditujukan untuk menjadi film avant-garde? Tapi adegan-adegan surreal-komikal yang disuguhkan lebih tepat disebut bodoh nan tolol ketimbang avant-garde. Oh, and the fashion is amaizing. Saking amaizing-nya, Zhang Ziyi lebih mirip model Burberry Fall-Winter Runway, ketimbang mau menengok mantan pacar di rumah sakit. Maaf, tapi style cannot substitute substance.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar