Oleh: Rio Johan (Rijon)Sutradara: Rob Marshall
Pemain: Daniel Day-Lewis, Marion Cotillard, Penélope Cruz, Judi Dench, Fergie, Kate Hudson, Nicole Kidman, Sophia Loren
Pemain: Daniel Day-Lewis, Marion Cotillard, Penélope Cruz, Judi Dench, Fergie, Kate Hudson, Nicole Kidman, Sophia Loren
Tahun Rilis: 2009
Diadaptasi dari buku Nine karya Arthur Kopit.
Seringnya kita tahu, dengan melihat poster, nama sutradara, atau nama pemain, kalau film tertentu adalah film yang buruk, atau sebaliknya. Tapi tidak jarang juga kita tertipu oleh sebuah judul film yang sepertinya bakal dipuja-puji kritikus bahkan sukses di festival. Nine salah satunya. Sungguh tidak mungkin rasanya menolak untuk menonton Nine. Film ini disutradrai oleh Rob Marshall, penyutradara Chicago (Pemenang Best Picture Oscar 2002 yang juga dinominasikan dalam kategori Best Director) dan Memoirs of a Geisha. Skenario film ini ditulis oleh Anthony Minghella (The English Patient) dan Michael Tolkin (The Player, The Rapture). Dan yang paling menggairahkan, film ini dibintangi oleh enam pemenang Oscar (Daniel Day-Lewis, Marion Cotillard, Penélope Cruz, Judi Dench, Nicole Kidman, Sophia Loren), satu nominator Oscar (Kate Hudson), dan peraup Grammy (Fergie). Apalagi yang kurang?–atau: siapa lagi yang kurang?
Buat yang tidak tahu, Nine diadaptasi dari drama musikal yang diadaptasi (berdasarkan) sebuah metafilm yang berjudul 8½ (Otto e mezzo) karya Federico Fellini, sutradara ternama dari Italia. Saya sudah menonton karya terkenal Federico Fellini itu, saya sangat menyukai 8½, bahkan masuk jajaran favorit saya. 8½ bercerita tentang Guido Anselmi (Marcello Mastroianni), seorang sutradara Italia sedang mengalami dilema yang disebut “director's block”–kondisi (atau masa) tidak produktif seorang sutradara. Sementara Guido sendiri dihadapkan proyek fiksi ilmiahnya yang menuntut untuk diselesaikan. Di sisi lain, Guido juga dihdapakan pada dilema pribadi, bayangan masa lalu, hingga fantasi yang bersentuhan dengan realita. 8½ menyoroti usaha untuk mendapatkan kembali kreativitas, baik secara teknikal maupun personal, dan juga masalah yang dihadapi oleh seniman menyangkut privasi, pemberitaan publik, dan di saat yang bersamaan juga harus menghadapi masalah personal. 8½ juga dikenal luas sebagai film autobiografi tentang Federico Fellini. Federico Fellini membuat 8½ berdasarkan pengalaman “director's block”-nya sendiri. Dan Guido Anselmi, sutradara dalam film 8½, tidak lain adalah Federico Fellini sendiri.
Nine bisa dibilang bentuk yang lebih sederhana dari 8½, dengan tambahan musik dan tari-menari. Guido Contini (Daniel Day Lewis), tokoh utama Nine, adalah sutradara Italia yang juga sedang dihadapkan pada “director's block.” Bedanya, Guido dalam Nine cuma terlihat keliling-keliling kesana-kemari saja. Tidak ada fokus yang jelas dalam Nine. Tidak ada gairah. Tidak ada pesona. Nine terlihat cuma sebuah perkumpulan para aktor-aktris ternama semata.
Daniel Day Lewis (pemenang Oscar dalam My Left Foot dan There Will Be Blood) tidak berhasil memberikan penampilan yang cukup meyakinkan sebagai Guido Contini, sang sutradara Italia. Ini penampilan Daniel Day Lewis yang gagal, dari sekian banyak penampilannya yang menyenangkan untuk ditonton. Tentu tidak mungkin Daniel Day Lewis mampu meniru penampilan Marcello Mastroianni atau malah meniru Federico Fellini langsung, Daniel Day Lewis menampilkan Guido dengan versinya sendiri. Tapi versi Daniel Day Lewis sama sekali tidak memiliki pesona (atau tidak menunjukkan pesona) seorang Guido. Daniel Day Lewis tidak menampilkan tensi yang tepat sebagai Guido Contini. Jangankan untuk dibandingkan dengan penampilan menawan dari Marcello Mastroianni, Daniel Day Lewis bahkan gagal menjadi seorang pria Italia, atau Mediterania. Konon, mulanya Javier Bardem (No Country for Old Men) yang diminta untuk memerankan Guido. Mungkin saya bakal lebih menyukai Nine andaisaja Javier Bardem yang memerankan Guido Contini.
Bahkan Nine tidak memiliki poin-poin kuat yang membuat kisahnya penting untuk (setidaknya) ditonton. Pada akhirnya Nine cuma film mengecewakan (saya tidak bilang gagal) dengan tumpukan aktor-aktor ternama: Marion Cotillard sebagai Luisa Contini (Anouk Aimée sebagai Luisa Anselmi dalam 8½), istri Guido; Penélope Cruz sebagai Carla (Sandra Milo dalam 8½), selingkuhan Guido; Judi Dench sebagai Lilli La Fleur, perancang busana/kostum; Nicole Kidman sebagai Claudia Jenssen (Claudia Cardinale sebagai Claudia 8½), aktris ternama; Kate Hudson sebagai Stephanie, wartawan Vouge; Fergie sebagai Saraghina, pelacur dalam ingatan Guido; dan Sophia Loren sebagai sang ibu. Selebihnya, selain sebagai wadah kumpulan nama-nama terkenal, film ini mengecewakan. Jelas tidak perlu dibandingkan dengan 8½-nya Federico Fellini.
Kalo menurutku penelope Cruz jadi yang paling total dan menonjol aktingnya disini
BalasHapus:)