Diadaptasi dari film pendek 9 karya Shane Acker.
Film ini dibuka dengan visualisasi menjanjikan, apalagi untuk sebuah film animasi CGI. Mengambil setting Bumi di masa post-appocalypse (pasca kehancuran), 9 dibuka dengan sebuah prolog dari seorang profesor/ilmuwan. Di ambang kehancuran umat manusia, sang ilmuwan ini menggunakan semacam perangkat alkemis untuk memindahkan jiwanya ke dalam sembilan boneka, yang disebut “Stitchpunks,” secara terpisah, berharap suatu saat boneka-boneka homunkulus ini bisa mengembalikan kehidupan di Bumi.
Visual dunia post-appocalypse yang di film ini merupakan kekuatan utamanya. Tokoh utama film ini bernama (atau bermonor seri) #9, yang baru terbangun di laboratorium sang ilmuwan. Singakat cerita, #9 langsung berjumpa dengan teman-teman pendahulunya #1 sampai #8. Ternyata tidak para stitchpunks ini tidak sendirian di Bumi tersebut, ada semacam robot anjing yang disebut “the Beast” memburu-buru mereka. Saya tidak akan menjabarkan lanjutan kisahnya. Lagipula, kalau mau dirangkum, sebagian besar yang dipertontonkan 9 adalah sebuah formula stnadar film: kejar-kejaran, tempur-tempuran antara mesin-mesin vs para boneka homunkulus. Hasilnya, tidak ada yang terlalu spesial dari 9 selain visualnya yang menawan.
Ya, ada bubuhan drama dalam 9, seperti #1, kepala pimpinan yang bossy dan diktator. Setidaknya drama-drama kecil ini bisa membuat 9 lebih hidup. Tapi, yang justru paling mengecewakan dari 9 adalah tidak adanya penjelasan yang tepat dari semua kejadian-kejadian yang ada di film ini. Adegan-demi-adegan bergulir seakan-akan cuma sekedar bergulir untuk ditonton demi kepuaan visual semata.
Untuk sekedar hiburan, 9 tidak benar-benar buruk. Salah satunya karena visualisasinya yang memberikan sentuhan berbeda dengan animasi-animasi CGI pada umumnya. Ketika kebanyakan animasi CGI di bioskop cenderung memberikan gambar-gambar imut nan lucu, 9 malah menyuguhkan kebalikannya.
Visual dunia post-appocalypse yang di film ini merupakan kekuatan utamanya. Tokoh utama film ini bernama (atau bermonor seri) #9, yang baru terbangun di laboratorium sang ilmuwan. Singakat cerita, #9 langsung berjumpa dengan teman-teman pendahulunya #1 sampai #8. Ternyata tidak para stitchpunks ini tidak sendirian di Bumi tersebut, ada semacam robot anjing yang disebut “the Beast” memburu-buru mereka. Saya tidak akan menjabarkan lanjutan kisahnya. Lagipula, kalau mau dirangkum, sebagian besar yang dipertontonkan 9 adalah sebuah formula stnadar film: kejar-kejaran, tempur-tempuran antara mesin-mesin vs para boneka homunkulus. Hasilnya, tidak ada yang terlalu spesial dari 9 selain visualnya yang menawan.
Ya, ada bubuhan drama dalam 9, seperti #1, kepala pimpinan yang bossy dan diktator. Setidaknya drama-drama kecil ini bisa membuat 9 lebih hidup. Tapi, yang justru paling mengecewakan dari 9 adalah tidak adanya penjelasan yang tepat dari semua kejadian-kejadian yang ada di film ini. Adegan-demi-adegan bergulir seakan-akan cuma sekedar bergulir untuk ditonton demi kepuaan visual semata.
Untuk sekedar hiburan, 9 tidak benar-benar buruk. Salah satunya karena visualisasinya yang memberikan sentuhan berbeda dengan animasi-animasi CGI pada umumnya. Ketika kebanyakan animasi CGI di bioskop cenderung memberikan gambar-gambar imut nan lucu, 9 malah menyuguhkan kebalikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar