Oleh: Rio Johan (Rijon)Sutradara: Kenneth Branagh
Pemain: Kenneth Branagh, Andy García, Emma Thompson, Lois Hall, Richard Easton, Jo Anderson, Derek Jacobi, Robin Williams
Tahun Rilis: 1991
Dead Again sangat mengingatkan saya pada thriller-thriller neo-noir semacam Vertigo, Wuthering High, atau Rebecca. Kenneth Branagh (Henry V) mengemas film ini dengan romance, suspense, dan (pastinya) twist. Tapi dua hal yabg membuat Dead Again menarik adalah temanya yang unik dan formulanya yang menarik. Sekalipun membawa tema seputar metafisika, reinkarnasi, mimpi, dan alam bawah sadar, Dead Again nyatanya tidak melupakan logika dalam pengemasannya. Ditambah lagi, film ini menyuguhkan dua kisah paralel yang pada akhirnya bisa disatukan dengan baik.
Film ini dibuka dengan headline-headline dari sebuah skandal pembunuhan di tahun 1940-an, seorang komposer terkenal baru saja membunuh istri cantiknya. Komposer itu terancam hukuman mati dan menolak mengajukan banding. Lalu, di masa kini, diceritakan seorang pria bernama Zack yang membantu seorang wanita yang kehilangan ingatannya. Berdasarkan petunjuk-petunjuk, yang ada, sudah bisa ditebak wanita ini berhubungan dengan kasus tahun 40-an tersebut. Dengan menggunakan media hipnotis, bantuan dari seorang pria, masa lalu wanita misterius itu pun mulai digali. Bahkan sudah bisa ditebak identitas wanita ini (tapi saya tidak mau spoiler). Dan ya, sudah bisa ditebak kalau dua kehidupan ini (masa kini dan tahun 1940) bakal berhubungan.
Untungnya, Kenneth Branagh, dalam film kedua yang disutradarainya ini, berhasil mengemas film ini. Film ini terbilang berhasil membangung suspense dan mood penonton tidak lain karena atmosfirnya, musiknya yang diam-diam merayap, sudut-sudut pengambilan gambar yang kuat, setting yang turut mendukung suasana, melodrama dan roman yang tepat, serta plot yang efektif dan efisien–bisa dibilang film ini berhasil menampilkan apa yang film-film suspense harus tampilkan. Penampilan dual Kenneth Branagh sebagai Zack dan sang komposer dan Emma Thompson sebagai wanita misterius dan istri komposer juga turut membuat kedua tokoh sentral film ini meyakinkan.
Ketika sudah masuk area supranatural, Dead Again tidak seperti thriller klise umumnya yang hanya berakhir sebagai pembunuhan dan balas dendam. Film ini bahkan mampu membahas persoalan reinkarnasi dan karma dengan cara aneh tetapi tetap dengan plot yang bisa diterima akal.
“That's the karma credit plan: buy now, pay forever.”
Pemain: Kenneth Branagh, Andy García, Emma Thompson, Lois Hall, Richard Easton, Jo Anderson, Derek Jacobi, Robin Williams
Tahun Rilis: 1991
Film ini dibuka dengan headline-headline dari sebuah skandal pembunuhan di tahun 1940-an, seorang komposer terkenal baru saja membunuh istri cantiknya. Komposer itu terancam hukuman mati dan menolak mengajukan banding. Lalu, di masa kini, diceritakan seorang pria bernama Zack yang membantu seorang wanita yang kehilangan ingatannya. Berdasarkan petunjuk-petunjuk, yang ada, sudah bisa ditebak wanita ini berhubungan dengan kasus tahun 40-an tersebut. Dengan menggunakan media hipnotis, bantuan dari seorang pria, masa lalu wanita misterius itu pun mulai digali. Bahkan sudah bisa ditebak identitas wanita ini (tapi saya tidak mau spoiler). Dan ya, sudah bisa ditebak kalau dua kehidupan ini (masa kini dan tahun 1940) bakal berhubungan.
Untungnya, Kenneth Branagh, dalam film kedua yang disutradarainya ini, berhasil mengemas film ini. Film ini terbilang berhasil membangung suspense dan mood penonton tidak lain karena atmosfirnya, musiknya yang diam-diam merayap, sudut-sudut pengambilan gambar yang kuat, setting yang turut mendukung suasana, melodrama dan roman yang tepat, serta plot yang efektif dan efisien–bisa dibilang film ini berhasil menampilkan apa yang film-film suspense harus tampilkan. Penampilan dual Kenneth Branagh sebagai Zack dan sang komposer dan Emma Thompson sebagai wanita misterius dan istri komposer juga turut membuat kedua tokoh sentral film ini meyakinkan.
Ketika sudah masuk area supranatural, Dead Again tidak seperti thriller klise umumnya yang hanya berakhir sebagai pembunuhan dan balas dendam. Film ini bahkan mampu membahas persoalan reinkarnasi dan karma dengan cara aneh tetapi tetap dengan plot yang bisa diterima akal.
“That's the karma credit plan: buy now, pay forever.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar