Oleh: Rio Johan (Rijon)Sutradara: Giovanni Veronesi
Pemain: Asia Argento, Massimo Ceccherini, Valerio Mastandrea, Rocco Papaleo, Daria Nicolodi, Daniela Poggi, Enzo Robutti, Massimo Salvianti, Franco Califano
Tahun Rilis: 1998
Tidak semua film yang datang dari negara dengan industri perfilman besar bisa menghasilkan kesan menyenangkan, Viola bacia tutti contohnya. Komedi asal Italia ini sangat buruk, bahkan sudah sampai level buruk yang tidak bisa dimaklumi lagi, sampai-sampai saya tidak percaya film ini datang dari Italia.
Film ini menceriakan tentang tiga laki-laki dengan keanehan masing-masing (Massimo Ceccherini, Valerio Mastandrea, dan Rocco Papaleo) yang hendak melakukan perjalanan liburan pada hari libur kerja mereka. Tanpa mereka ketahui, seorang gadis (Asia Argento) yang baru saja merampok toko koin antik bersembunyi di toilet mobil van mereka. Dan, ya, siapa yang tidak terkejut ketika mengetahui hal tersebut, apalagi kalau gadis itu menodongkan pistol. Dan durasi pun berlanjut dalam wujud road-comedy. Saya tidak akan berpanjang-lebar membahas film ini, karena menurut saya tidak ada hal yang terlalu menarik untuk dipanjang-panjangkan.
Logika jelas bukan lah kepentingan utama Viola bacia tutti. Film ini lebih mencoba memberikan humor tentang karakter dan chemistry antar karakter tersebut. Dan untuk urusan itu, keempat tokoh utama, beserta pemerannya, sebenarnya sudah cukup memenuhi syarat, Andai saja film ini didukung oleh adegan-adegan yang lebih tajam dan dialog-dialog yang lebih cerdas.
Tapi yang saya dapatkan ketika menonton Viola bacia tutti hanyalah adegan-adegan cheesy dan humor-humor garing yang berlangsung di bus, peternakan, jalan, hingga di pantai ketika Asia Argento berseksi-seksi ria. Tidak lebih dari itu. Film tentang chemistry (atau hubungan) semacam ini bisa saja menarik, sebenarnya, andai saja film ini didukung oleh skenario dan eksekusi yang lebih dari ini. Film ini sangat mengingatkan pada Tre Uomini e Gamba una, sebuah komedi yang juga berasal dari Italia yang isinya juga lebih pada hubungan antar tokoh ketimbang kemasukakalan skenario (tapi diekesekusi lebih baik daripada yang ini).
Alasan yang bagi Anda (para lelaki) untuk menonton Viola bacia tutti mungkin adegan-adegan seksi Asia Argento yang masih terbilang muda saat itu.
Pemain: Asia Argento, Massimo Ceccherini, Valerio Mastandrea, Rocco Papaleo, Daria Nicolodi, Daniela Poggi, Enzo Robutti, Massimo Salvianti, Franco Califano
Tahun Rilis: 1998
Judul Internasional: Viola Kisses Everybody
Tidak semua film yang datang dari negara dengan industri perfilman besar bisa menghasilkan kesan menyenangkan, Viola bacia tutti contohnya. Komedi asal Italia ini sangat buruk, bahkan sudah sampai level buruk yang tidak bisa dimaklumi lagi, sampai-sampai saya tidak percaya film ini datang dari Italia.
Film ini menceriakan tentang tiga laki-laki dengan keanehan masing-masing (Massimo Ceccherini, Valerio Mastandrea, dan Rocco Papaleo) yang hendak melakukan perjalanan liburan pada hari libur kerja mereka. Tanpa mereka ketahui, seorang gadis (Asia Argento) yang baru saja merampok toko koin antik bersembunyi di toilet mobil van mereka. Dan, ya, siapa yang tidak terkejut ketika mengetahui hal tersebut, apalagi kalau gadis itu menodongkan pistol. Dan durasi pun berlanjut dalam wujud road-comedy. Saya tidak akan berpanjang-lebar membahas film ini, karena menurut saya tidak ada hal yang terlalu menarik untuk dipanjang-panjangkan.
Logika jelas bukan lah kepentingan utama Viola bacia tutti. Film ini lebih mencoba memberikan humor tentang karakter dan chemistry antar karakter tersebut. Dan untuk urusan itu, keempat tokoh utama, beserta pemerannya, sebenarnya sudah cukup memenuhi syarat, Andai saja film ini didukung oleh adegan-adegan yang lebih tajam dan dialog-dialog yang lebih cerdas.
Tapi yang saya dapatkan ketika menonton Viola bacia tutti hanyalah adegan-adegan cheesy dan humor-humor garing yang berlangsung di bus, peternakan, jalan, hingga di pantai ketika Asia Argento berseksi-seksi ria. Tidak lebih dari itu. Film tentang chemistry (atau hubungan) semacam ini bisa saja menarik, sebenarnya, andai saja film ini didukung oleh skenario dan eksekusi yang lebih dari ini. Film ini sangat mengingatkan pada Tre Uomini e Gamba una, sebuah komedi yang juga berasal dari Italia yang isinya juga lebih pada hubungan antar tokoh ketimbang kemasukakalan skenario (tapi diekesekusi lebih baik daripada yang ini).
Alasan yang bagi Anda (para lelaki) untuk menonton Viola bacia tutti mungkin adegan-adegan seksi Asia Argento yang masih terbilang muda saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar