Oleh: Rio Johan (Rijon)
Sutradara: Taylor Hackford
Pemain: Helen Mirren, Joe Pesci, Sergio Peris-Mencheta, Bryan Cranston, Gina Gershon, Scout Taylor-Compton, Taryn Manning, Gil Birmingham, Ling Bai, Rick Gomez, Leslie Jordan, M.C. Gainey, Elise Neal
Tahun Rilis: 2010
Love Ranch sebenarnya punya premis yang menjanjikan: rumah bordir, Helen Mirren, dan Joe Pesci. Lengkap sudah usaha film ini menggoda saya. Film ini merupakan cerita fiksional yang didasari pada kisah Joe dan Sally Conforte, pendiri Mustang Ranch, rumah bordil legal pertama di Amerika. Sangat menjanjikan, sebenarnya.
Film ini sama sekali tidak memberikan gambaran aktual tentang Mustang Ranch (sepelekan saja komentar Viva Westi si juri FFI), karena pada dasarnya memang film ini tidak ditujukan untuk menjadi film biografis. Love Ranch lebih ke arah film fiksional yang berpondasi pada kisah Mustang Ranch. Joe Pesci dan Helen Mirren, dua aktor veteran pemenang Oscar, berperan sebagai pasangan Grace dan Charlie Bontempo pemilik Love Ranch, sebuah rumah bordil resmi. Grace, si istri, merupakan sosok ibu tegas yang mendisiplinkan para pelacur-pelacur di Love Ranch, Grace juga lah yang mengatur rumah bordil tersebut baik dari segi manajemen maupun finansial. Sementara Charlie melakukan tugasnya sebagai laki-laki, berpergian kesana-kemari dengan bodyguard, menyuap aparat pemerintahan, hingga tidur bersama salah satu pelacur di rumah bordilnya. Pasangan suami-istri ini terlihat baik-baik saja di depan publik, tetapi pada dasarnya pernikahan mereka seakan-akan tidak lebih dari kontrak bisnis bordil.
Konflik yang disajikan Love Ranch bervariasi, mulai dari rumah bordil versus aktivis sosial (masyarakat) hingga masalah pernikahan dan perselingkuhan. Sayangnya kedua permasalahan tersebut tidak saling padu-padan, malah saling tumpuk-menumpuk untuk terlihat penting satu sama lain. Mungkin lebih semua konflik itu bakal terasa lebih kolektif Love Ranch juga bisa dilihat dari sudut pandang Grace, ketimbang tentang rumah bordil tersebut. Grace adalah wanita yang dilahirkan dari wanita penjaja jasa seks, terjebak pada pernikahan tanpa seks, lantas membuka usaha menjual gadis-gadis penjaja seks bersama suaminya. Lalu Grace berjumpa dengan petinju Meksiko (Sergio Peris-Mencheta) yang dibeli suaminya demi memuaskan ambisi ambisi. Dan Grace pun terlibat affair dengan petinju tersebut. Sayangnya, lagi-lagi, keseluruhan konflik tersebut tidak disatukan dengan baik oleh Taylor Hackford, yang sebelumnya menghasilkan Ray dan An Officer and a Gentleman. Parahnya, hal tersebut malah membuat maksud dan tujuan film ini juga tidak jelas: Apakah ini film pro-prostitusi? Anti-prostitusi? Atau sekedar gambaran tentang betapa pahitnya kehidupan? Sekedar gambaran sosial? Atau malah film tentang hubungan perselingkuhan?
Taylor Hackford mengemas film ini dengan melodrama, sama seperti yang dilakukannya ketika menyajikan kisah cinta Debra Winger dan Richard Gere. Sayangnya, melodrama di Love Ranch terasa sangat murahan, bahakn tidak lebih baik daripada opera sabun di televisi-televisi. Hal tersebut juga diperparah dengan dialog-dialog, yang ketika sentimentil terasa basi dan ketika berhumor juga terasa basi. Sebenarnya film ini punya potensi menjadi melodrama yang baik, asal Taylor Hackford mampu menghadirkan dialog yang tidak sekedar manis-manisan belaka. Atau malah menjadi suguhan dramedy yang cerdas, andaikata dialog yang disuguhkan serupa dengan apa yang dilakukan Jason Reitman pada industri rokok. Sungguh sangat disayangkan, penampilan cemerlang Helen Mirren dan Joe Pesci terbuang cuma-cuma di sini.
Sutradara: Taylor Hackford
Pemain: Helen Mirren, Joe Pesci, Sergio Peris-Mencheta, Bryan Cranston, Gina Gershon, Scout Taylor-Compton, Taryn Manning, Gil Birmingham, Ling Bai, Rick Gomez, Leslie Jordan, M.C. Gainey, Elise Neal
Tahun Rilis: 2010
Love Ranch sebenarnya punya premis yang menjanjikan: rumah bordir, Helen Mirren, dan Joe Pesci. Lengkap sudah usaha film ini menggoda saya. Film ini merupakan cerita fiksional yang didasari pada kisah Joe dan Sally Conforte, pendiri Mustang Ranch, rumah bordil legal pertama di Amerika. Sangat menjanjikan, sebenarnya.
Film ini sama sekali tidak memberikan gambaran aktual tentang Mustang Ranch (sepelekan saja komentar Viva Westi si juri FFI), karena pada dasarnya memang film ini tidak ditujukan untuk menjadi film biografis. Love Ranch lebih ke arah film fiksional yang berpondasi pada kisah Mustang Ranch. Joe Pesci dan Helen Mirren, dua aktor veteran pemenang Oscar, berperan sebagai pasangan Grace dan Charlie Bontempo pemilik Love Ranch, sebuah rumah bordil resmi. Grace, si istri, merupakan sosok ibu tegas yang mendisiplinkan para pelacur-pelacur di Love Ranch, Grace juga lah yang mengatur rumah bordil tersebut baik dari segi manajemen maupun finansial. Sementara Charlie melakukan tugasnya sebagai laki-laki, berpergian kesana-kemari dengan bodyguard, menyuap aparat pemerintahan, hingga tidur bersama salah satu pelacur di rumah bordilnya. Pasangan suami-istri ini terlihat baik-baik saja di depan publik, tetapi pada dasarnya pernikahan mereka seakan-akan tidak lebih dari kontrak bisnis bordil.
Konflik yang disajikan Love Ranch bervariasi, mulai dari rumah bordil versus aktivis sosial (masyarakat) hingga masalah pernikahan dan perselingkuhan. Sayangnya kedua permasalahan tersebut tidak saling padu-padan, malah saling tumpuk-menumpuk untuk terlihat penting satu sama lain. Mungkin lebih semua konflik itu bakal terasa lebih kolektif Love Ranch juga bisa dilihat dari sudut pandang Grace, ketimbang tentang rumah bordil tersebut. Grace adalah wanita yang dilahirkan dari wanita penjaja jasa seks, terjebak pada pernikahan tanpa seks, lantas membuka usaha menjual gadis-gadis penjaja seks bersama suaminya. Lalu Grace berjumpa dengan petinju Meksiko (Sergio Peris-Mencheta) yang dibeli suaminya demi memuaskan ambisi ambisi. Dan Grace pun terlibat affair dengan petinju tersebut. Sayangnya, lagi-lagi, keseluruhan konflik tersebut tidak disatukan dengan baik oleh Taylor Hackford, yang sebelumnya menghasilkan Ray dan An Officer and a Gentleman. Parahnya, hal tersebut malah membuat maksud dan tujuan film ini juga tidak jelas: Apakah ini film pro-prostitusi? Anti-prostitusi? Atau sekedar gambaran tentang betapa pahitnya kehidupan? Sekedar gambaran sosial? Atau malah film tentang hubungan perselingkuhan?
Taylor Hackford mengemas film ini dengan melodrama, sama seperti yang dilakukannya ketika menyajikan kisah cinta Debra Winger dan Richard Gere. Sayangnya, melodrama di Love Ranch terasa sangat murahan, bahakn tidak lebih baik daripada opera sabun di televisi-televisi. Hal tersebut juga diperparah dengan dialog-dialog, yang ketika sentimentil terasa basi dan ketika berhumor juga terasa basi. Sebenarnya film ini punya potensi menjadi melodrama yang baik, asal Taylor Hackford mampu menghadirkan dialog yang tidak sekedar manis-manisan belaka. Atau malah menjadi suguhan dramedy yang cerdas, andaikata dialog yang disuguhkan serupa dengan apa yang dilakukan Jason Reitman pada industri rokok. Sungguh sangat disayangkan, penampilan cemerlang Helen Mirren dan Joe Pesci terbuang cuma-cuma di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar