Oleh: Rio Johan (Rijon)
Sutradara: Mira Nair
Pemain: Hilary Swank, Richard Gere, Ewan McGregor, Christopher Eccleston
Tahun Rilis: 2009
“AMELIA” adalah sebuah film biopic tentang Amelia Earhart, penerbang wanita pertama. Amelia Earhart masih menyisakan misteri dalam penerbangan terakhirnya mengelilingi dunia. Amelia Earhart, bersama Fred Noonan (navigatornya) dan Electra (pesawatnya), hilang di dekat Pulau Howland di Samudera Pasifik. Maka seharusnya, film ini pun menyajikan sebuah misteri yang sama misteriusnya dengan kisah Amelia Earhart itu.
I love biopic. Menyaksikan gambaran biopic tentang kehidupan tokoh nyata memberikan pengalaman tersendiri, bukan? Hanya saja, “Amelia,” terasa terlalu hati-hati menceritakan ringkasan hidup sang Amelia Earhart.
Film ini diceritakan melalui dua segmen secara bergantian. Segmen yang satu, 2 Juli 1937, bercerita tentang Amelia Earhart (Hilary Swank) dan navigatornya, Fred Noonan (Christopher Eccleston), yang sedang dalam misi (percobaan kedua mereka) terbang mengelilingi dunia (bumi). Dan segmen yang satunya lagi, seolah-olah bayangan/cerminan dari segmen sebelumnya, merupakan rangkuman tentang hidup Amelia. Segmen ini dimulai dari Amelia Earhart muda yang direkrut oleh George Putnam (Richard Gere) untuk menjadi wanita pertama yang terbang menyebrangi Samudra Atlantik, sebagi penumpang. Penerbangan itu berhasil, dan Amelia pun ditabrak oleh ketenaran. GP (panggilan George Putnam) dan Amelia mempublikasikan penerbangan mereka dalam bentuk buku.
Merasa malu karena ketenaran yang dia dapatkan tidak sepantas dengan yang apa yang dia lakukan (Amelia toh cuma jadi penumpang), dia pun melakukan sebuah penerbangan trans-atlantik yang mana dia sendiri berposisi sebagai pilot-solo. Amelia menjadi pilot wanita pertama yang melakukan penerbangan menyebrangi Samudera Atlantik, solo. Dari sisi pribadi, diceritakan pula tentang pernikahan Amelia Earhart dan GP yang penuh dilema: di mana Amelia merasa dia tidak perlu helm (wanita bebas). Amelia berkenalan dengan seorang administrator penerbangan negara, Gene Vidal (Ewan McGregor). Mereka berdua pun diam-diam merasakan ketertarikan antara satu sama lain. Affair pun terjadi.
Untuk ukuran sebuah biopic, film besutan Mira Nair (sutradara “Salaam Bombay!” dan “The Namaske”) ini malah tampil sangat dangkal. Saking hati-hatinya, film ini malah tidak membekaskan apapun. Mira Nair seakan-akan kehilangan ketajamannya. Setiap adegan berakhir begitu saja. Setiap konflik yang ditampilkan seolah-olah cuma hadir lalu pergi, tanpa ada klimaks yang berarti. Tidak ada gejolak-gejolak yang berarti. Feminisme yang dihadirkan Mira Nair pun nanggung sekali. Film ini cuma seakan-akan video replika penerbangan Amelia Earhart, bukan sebuah biopic tokoh wanita terkenal itu.
Pemilihan pemain pun malah memperparah kedangkalan biopic ini. Hilary Swank, memang, dari segi wajah memiliki kemiripan dengan Amelia Earhart. Hanya saja, beliau seolah-olah mau-tidak-mau melakukan penampilannya. Hasrat seorang Amelia Earhart sama sekali tidak terasa dari penampilan yang diberikan Hilary Swank. Pemilihan Richard Gere sebagai GP pun tidak membantu sama sekali. Senyum khasnya, yang cukup berhasil ditampilkan dalam “Hachiko: A Dog's Story,” sama sekali tidak berhasil dalam perannya yang ini. Satu-satunya pemain, yang setidaknya bisa melegakan nafas, adalah Christopher Eccleston yang memerankan navigator kepercayaan Amelia Earhart, Fred Noonan.
Perlu diakui, pemandangan-pemandangan yang dihadirkan oleh Mira Nair di film ini sangat menawan. Angkasa. Langit. Awan. Tempat-tempat di berbagai belahan dunia. Hanya saja, sebuah film biopic bukan sekedar persoalan pemandangan. Dan biopic yang satu ini dangkal, seakan-akan hanya menyajikan pemandangan.
Sutradara: Mira Nair
Pemain: Hilary Swank, Richard Gere, Ewan McGregor, Christopher Eccleston
Tahun Rilis: 2009
“AMELIA” adalah sebuah film biopic tentang Amelia Earhart, penerbang wanita pertama. Amelia Earhart masih menyisakan misteri dalam penerbangan terakhirnya mengelilingi dunia. Amelia Earhart, bersama Fred Noonan (navigatornya) dan Electra (pesawatnya), hilang di dekat Pulau Howland di Samudera Pasifik. Maka seharusnya, film ini pun menyajikan sebuah misteri yang sama misteriusnya dengan kisah Amelia Earhart itu.
I love biopic. Menyaksikan gambaran biopic tentang kehidupan tokoh nyata memberikan pengalaman tersendiri, bukan? Hanya saja, “Amelia,” terasa terlalu hati-hati menceritakan ringkasan hidup sang Amelia Earhart.
Film ini diceritakan melalui dua segmen secara bergantian. Segmen yang satu, 2 Juli 1937, bercerita tentang Amelia Earhart (Hilary Swank) dan navigatornya, Fred Noonan (Christopher Eccleston), yang sedang dalam misi (percobaan kedua mereka) terbang mengelilingi dunia (bumi). Dan segmen yang satunya lagi, seolah-olah bayangan/cerminan dari segmen sebelumnya, merupakan rangkuman tentang hidup Amelia. Segmen ini dimulai dari Amelia Earhart muda yang direkrut oleh George Putnam (Richard Gere) untuk menjadi wanita pertama yang terbang menyebrangi Samudra Atlantik, sebagi penumpang. Penerbangan itu berhasil, dan Amelia pun ditabrak oleh ketenaran. GP (panggilan George Putnam) dan Amelia mempublikasikan penerbangan mereka dalam bentuk buku.
Merasa malu karena ketenaran yang dia dapatkan tidak sepantas dengan yang apa yang dia lakukan (Amelia toh cuma jadi penumpang), dia pun melakukan sebuah penerbangan trans-atlantik yang mana dia sendiri berposisi sebagai pilot-solo. Amelia menjadi pilot wanita pertama yang melakukan penerbangan menyebrangi Samudera Atlantik, solo. Dari sisi pribadi, diceritakan pula tentang pernikahan Amelia Earhart dan GP yang penuh dilema: di mana Amelia merasa dia tidak perlu helm (wanita bebas). Amelia berkenalan dengan seorang administrator penerbangan negara, Gene Vidal (Ewan McGregor). Mereka berdua pun diam-diam merasakan ketertarikan antara satu sama lain. Affair pun terjadi.
Untuk ukuran sebuah biopic, film besutan Mira Nair (sutradara “Salaam Bombay!” dan “The Namaske”) ini malah tampil sangat dangkal. Saking hati-hatinya, film ini malah tidak membekaskan apapun. Mira Nair seakan-akan kehilangan ketajamannya. Setiap adegan berakhir begitu saja. Setiap konflik yang ditampilkan seolah-olah cuma hadir lalu pergi, tanpa ada klimaks yang berarti. Tidak ada gejolak-gejolak yang berarti. Feminisme yang dihadirkan Mira Nair pun nanggung sekali. Film ini cuma seakan-akan video replika penerbangan Amelia Earhart, bukan sebuah biopic tokoh wanita terkenal itu.
Pemilihan pemain pun malah memperparah kedangkalan biopic ini. Hilary Swank, memang, dari segi wajah memiliki kemiripan dengan Amelia Earhart. Hanya saja, beliau seolah-olah mau-tidak-mau melakukan penampilannya. Hasrat seorang Amelia Earhart sama sekali tidak terasa dari penampilan yang diberikan Hilary Swank. Pemilihan Richard Gere sebagai GP pun tidak membantu sama sekali. Senyum khasnya, yang cukup berhasil ditampilkan dalam “Hachiko: A Dog's Story,” sama sekali tidak berhasil dalam perannya yang ini. Satu-satunya pemain, yang setidaknya bisa melegakan nafas, adalah Christopher Eccleston yang memerankan navigator kepercayaan Amelia Earhart, Fred Noonan.
Perlu diakui, pemandangan-pemandangan yang dihadirkan oleh Mira Nair di film ini sangat menawan. Angkasa. Langit. Awan. Tempat-tempat di berbagai belahan dunia. Hanya saja, sebuah film biopic bukan sekedar persoalan pemandangan. Dan biopic yang satu ini dangkal, seakan-akan hanya menyajikan pemandangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar