Oleh: Rio Johan (Rijon)
Sutradara: Robert Schwentke
Pemain: Bruce Willis, Mary-Louise Parker, Morgan Freeman, Helen Mirren, John Malkovich, Karl Urban, Julian McMahon, Ernest Borgnine, Richard Dreyfuss, Brian Cox, James Remar, Rebecca Pidgeon
Tahun Rilis: 2010
Diangkat dari komik RED karya Warren Ellis dan Cully Hamner.
Pertama kali melihat poster film ini yang saya protes adalah judulnya: RED. Judul tersebut merupakan singkatan dari Retired Extreamly Dangerous. Astaga, tidak ada judul lain yang lebih keatif? Dan setelah saya melihat trailer-nya, saya pun langsung tahun film ini tidak lebih dari dentuman-dentuman senjata api canggih ala film-film aksi musim panas. Setidaknya para aktornya lah yang membuat saya lebih tertarik menonton RED ketimbang The Expandables. Film ambisi Sylvester Stallone tersebut mungkin memang berhasil menyatukan aktor-aktor aksi papan atas dalam satu layar, tapi film ini lebih menarik lagi karena mempertunjukkan adegan mantan Ratu Inggris sekaligus istri Leo Tolstoy bermain-main dengan senjata api canggih (apapun jenis senjata itu, saya tidak paham).
Untuk urusan cerita, RED memang tidak sedangkal The Expandables, tapi tidak juga bisa dibilang orisinil. Kalau boleh saya bilang, film ini seperti perpaduan antara Knight and Day dan The Expandables (atau The A-Team). Ada unsur romantic-comedy ala Cruise-Diaz dari Willis-Parker di sini. Bruce Willis memerankan pensiunan agen CIA yang terpaksa harus menculik Mary-Louise Parker, petugas pensiunan yang ditaksirnya, karena keduanya merupakan target pembunuhan. Lalu film ini bergerak ke arah A-Team atau Expandables ketika Bruce Willis mendatangi teman kerja lamanya: John Malkovich si gila, Morgan Freeman si bijak, Helen Mirren, you know, the vixen, Brian Cox, bahkan Ernest Borgnine. Saya rasa saya tidak perlu lagi menjabarkan sinopsisnya.
Sutradara: Robert Schwentke
Pemain: Bruce Willis, Mary-Louise Parker, Morgan Freeman, Helen Mirren, John Malkovich, Karl Urban, Julian McMahon, Ernest Borgnine, Richard Dreyfuss, Brian Cox, James Remar, Rebecca Pidgeon
Tahun Rilis: 2010
Diangkat dari komik RED karya Warren Ellis dan Cully Hamner.
Pertama kali melihat poster film ini yang saya protes adalah judulnya: RED. Judul tersebut merupakan singkatan dari Retired Extreamly Dangerous. Astaga, tidak ada judul lain yang lebih keatif? Dan setelah saya melihat trailer-nya, saya pun langsung tahun film ini tidak lebih dari dentuman-dentuman senjata api canggih ala film-film aksi musim panas. Setidaknya para aktornya lah yang membuat saya lebih tertarik menonton RED ketimbang The Expandables. Film ambisi Sylvester Stallone tersebut mungkin memang berhasil menyatukan aktor-aktor aksi papan atas dalam satu layar, tapi film ini lebih menarik lagi karena mempertunjukkan adegan mantan Ratu Inggris sekaligus istri Leo Tolstoy bermain-main dengan senjata api canggih (apapun jenis senjata itu, saya tidak paham).
Untuk urusan cerita, RED memang tidak sedangkal The Expandables, tapi tidak juga bisa dibilang orisinil. Kalau boleh saya bilang, film ini seperti perpaduan antara Knight and Day dan The Expandables (atau The A-Team). Ada unsur romantic-comedy ala Cruise-Diaz dari Willis-Parker di sini. Bruce Willis memerankan pensiunan agen CIA yang terpaksa harus menculik Mary-Louise Parker, petugas pensiunan yang ditaksirnya, karena keduanya merupakan target pembunuhan. Lalu film ini bergerak ke arah A-Team atau Expandables ketika Bruce Willis mendatangi teman kerja lamanya: John Malkovich si gila, Morgan Freeman si bijak, Helen Mirren, you know, the vixen, Brian Cox, bahkan Ernest Borgnine. Saya rasa saya tidak perlu lagi menjabarkan sinopsisnya.
Mayoritas film ini adalah adegan-adegan ledakan-ledakan dan dentuman-dentuman peluru. Kalau John Malkovich sudah turun tangan, “Old Man, my ass!,” maka layar pun berapi-api semua. Dan, ya, Helen Mirren terlihat seksi dengan senjata api. Adalah sebuah dusta kalau saya menyatakan kalau RED termasuk film bagus. Film ini menampilkan banyak kekurangan klise yang seringkali ditemukan di film-film semacam ini. Tapi, dengan melihat aksi-aksi para nominator Oscar tersebut (Morgan Freeman, Ernest Borgnine, Helen Mirren, John Malkovich), film ini bisa dianggap guilty pleasure bagi saya. Setidaknya para aktor tersebut menampilkan kualitas akting di atas Expandables.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar