Oleh: Rio Johan (Rijon)Sutradara: Jon Chu
Pemain: Rick Malambri, Adam G. Sevani, Sharni Vinson, Alyson Stoner, Joe Slaughter, Keith Stallworth, Kendra Andrews, Stephen "tWitch" Boss, Martín Lombard, Facundo Lombard, Oren "Flearock" Michaeli, Chadd "Madd Chadd" Smith, Daniel "Cloud" Campos, Luis Rosado, Harry Shum, Jr, LaJon Dantzler, Janelle Cambridge, Mari Koda, Christopher Scott, Danielle Polanco
Tahun Rilis: 2010
Pemain: Rick Malambri, Adam G. Sevani, Sharni Vinson, Alyson Stoner, Joe Slaughter, Keith Stallworth, Kendra Andrews, Stephen "tWitch" Boss, Martín Lombard, Facundo Lombard, Oren "Flearock" Michaeli, Chadd "Madd Chadd" Smith, Daniel "Cloud" Campos, Luis Rosado, Harry Shum, Jr, LaJon Dantzler, Janelle Cambridge, Mari Koda, Christopher Scott, Danielle Polanco
Tahun Rilis: 2010
Keberhasilan Step Up dan Step Up 2: The Streets membawa pulang sejumlah duit ternyata membiakkan satu sequel lagi, tidak tanggung-tanggung dalam format 3-D. Tebak! Step Up 3D juga berhasil merampok sejumlah lumayan duit penonton-penontonnya. Next, Step Up 4 (apapun embel-embelnya)?
Sejujurnya, atas nama pemuasan rasa penasaran, mencoba menjadi penonton yang lebih universal terhadap segala macam genre, dan harapan mendapatkan semacam guilty pleasure, saya sudah menonton Step Up dan Step Up 2. Tidak benar-benar menikmati, tapi tidak juga saya gagal nikmati.
Sejujurnya, atas nama pemuasan rasa penasaran, mencoba menjadi penonton yang lebih universal terhadap segala macam genre, dan harapan mendapatkan semacam guilty pleasure, saya sudah menonton Step Up dan Step Up 2. Tidak benar-benar menikmati, tapi tidak juga saya gagal nikmati.
Step Up 3D, dipandang secara umum, menderita permasalahan yang kurang lebih dengan dua pendahulunya. Film ini hadir dengan plot yang dangkal dan menyedihkan dan dialog yang, yah, cuma sekedar gombal-gombalan dan basa-basi semata. Tapi, kalau dipandang lebih khusus, Step Up memang sebuah dance movie, ala Flashdance dan Dirty Dancing. Dan orang-orang nonton sebuah dance movie bukan untuk mengharapkan intrik dan konflik yang rumit dan cerdas, tapi gerakan-gerakan tariannya yang menawan. Pada dasarnya saya tidak terlalu tertarik, atau tidak terlalu bisa menikmati, tarian-tarian modern yang terlalu canggih – beberapa adegan tari di film ini sudah kelewat canggih menurut selera dan pemahaman saya. Tapi saya harus fair dengan film ini, kan? Maka dari itu, menurut saya, untuk urusan tari-menarinya, Step Up 3D sudah cukup mutakhir dari segi ritmik, energik, atau artistik – sejujurnya lagi, ini cuma penilaian orang awam yang sok thu soal modern dance.
Cerita? Perlukah saya beri gambaran cerita Step Up 3D? Pernah nonton dua film pendahulunya? Kalau pernah, Anda tidak perlu kaget lagi kalau cerita di Step Up 3D juga berkutat seputar sekelompok grup yang mencoba memenangkan sebuah lomba tari-menari.
Ah ya, sebagai bumbu, ada dua plot romansa-romansa tambahan tentang dua tokoh utamanya. Yang pertama, antara Luke (Rick Malambri), pria tampan pemimpin kelompok tersebut, dengan seorang wanita cantik Natalie (Sharni Vinson). Sayangnya hubungan keduanya ditampilkan terlalu klise dan formulaik – hasilnya tidak ada yang terlalu menawan dari keduanya. Yang menawan justru ada pada karisma antara Moose (Adam G. Sevani), tokoh dari Step Up 2, dan teman-tapi-mesranya, Camille (Alyson Stoner). Romansa komikal keduanya jauh lebih charming ketimbang romansa-sok-serius-sok-romantis Luke-Natalie. Dan tarian komikal antara Adam Sevani dan Alyson Stoner sembari diiringi lagu I Won't Dance merupakan satu-satunya tarian saya rasa paling hidup di antara tarian-tarian lain yang kelewat mutakhir. Adam Sevani sendiri patut diberi pujian sebagai pemasok pesona paling banyak di film ini, bukan hanya dengan kemampuan menarinya, tapi juga kerena sensibilitas dan efektifitas akting komikalnya.
Tapi Step Up jelas bukan Billy Elliot (2000) apalagi The Red Shoes (1948), menonton film ini tidak ada bedanya dengan menonton rekaman tentang menari-menari semata. Yah, it's not really my kind of movie ... tapi buat mereka yang menyukai film-film sejenis ini, setidaknya film ini tidak seburuk dance movie kelas B lainnya. And, oh, this one also appear in 3-D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar