TULISAN INI MUNGKIN MENGANDUNG SPOILER!Oleh: Rio Johan (Rijon)
Sutradara: Brian De Palma
Pemain: Tom Cruise, Jon Voight, Emmanuelle Béart, Henry Czerny, Jean Reno, Ving Rhames, Kristin Scott Thomas, Vanessa Redgrave, Emilio Estevez, Ingeborga Dapkunaite, Karel DobrýTahun Rilis: 1996
Film ini diadaptasi dari serial televisi Mission: Impossible.
Bertahun-tahun sebelum bermain sebagai agen rahasia (yang seperti seorang) maniak di
Knight and Day, Tom Cruise juga memerankan mata-mata di
Mission: Impossible. Bedanya, mata-mata yang diperankan Tom Cruise di
Mission: Impossible lebih
cool ketimbang peranny di
Knight and Day. Begitu juga filmnya.
Mission: Impossible lebih tepat disebut action-thriller ala klasik. Banyak sentuhan nuansa-nuansa klasik di sini. Berita baiknya, Mission: Impossible tidak hanya menyuguhkan aksi-aksi semata, tapi juga storyline, plot, dan twist.
Tom Cruise berperan sebagai Ethan Hunt, seorang agen rahasia IMF (Impossible Missions Force)—cabang (fiksional) tidak resmi dari CIA. Bersama lima anggota tim, yang dikepalai oleh Jim Phelps (Jon Voight), Ethan diberikan sebuah misi mencegah seorang pembelot yang khendak menjual daftar NOC (Non-official cover)—semacam daftar nama agen rahasia. Adegan-adegan selanjutnya berupa rentetan teknik-teknik mata-mata klasik: kacamata berkamera, mikrofon samaran, laptop, penyamaran, ID palsu, pisau, pistol, sampai adegan mobil meledak.
Seiring berjalannya waktu, fakta demi fakta pun terbongkar. Layaknya
Knight and Day dan
Salt, tidak perlu terlalu mengandalkan logika dalam
Mission: Impossible.
Mission: Impossibl disutradarai oleh Brian De Palma, salah satu sutradara yang
pakem di genre
thriller ala Hitchcockian. Brian De Palma sendiri memang mengrahkan
Mission: Impossible ke arah
style ketimbang
story—merupakan pilihan yang tepat untuk film ini.
Dari segi karakter dan penampilan pemain, cuma Tom Cruise sebagai tokoh utama, Vanessa Redgrave sebagai pialang senjata, dan Jon Voight sebagai you know who yang berhasil menarik perhstian. Terutama Vanessa Redgrave yang berhasil menyita perhatian dengan tone suara, gestur, dan mimik muka.
Untuk aksinya, tidak perlu diragukan lagi karya Brian de Palma ini. Lihat saja ending-nya yang berupa kejar-kejaran di atas atap kereta hingga sebuah helikopter pun menyusup ke dalam terowongan kereta api. Spesial efek yang disuguhkan Brian de Palma memang menggugah—setidaknya untuk ukuran era film ini. Mungkin bakal muncul pertanyaan: muatkah baling-baling helikopter itu di dalam terowongan? Muat atau tiadaknya, tidak perlu diambil pusing. Sesuai dengan judulnya, Mission: Impossible, nikmati saja ke-impossible-an di sepanjang film. Lupakan logika kritis. Style dalam Mission: Impossible termasuk nikmat untuk ukuran film hiburan.